Pencarian

Custom Search

Pengertian Knowledge Management

Istilah knowledge management (KM) diperkenalkan pada tahun 1986, dalam konferensi manajemen Eropa (American Productivity and Quality Center, 1996). Konsep ini kemudian berkembang secara tepat dan menarik perhatian banyak pihak, disamping juga menuai banyak kritik. Dalam satu dasawarsa terakhir KM, menjadi salah satu metoda peningkatan produktifitas suatu organisasi, perusahaan, atau instansi. Hal ini dapat dimengerti karena kompetisi tidak lagi mengandalkan sumber daya alam, tetapi berpindah kepada pemanfaatan sumber daya manusia secara optimal. Pemanfaatan sumber daya manusia melalui potensi kreativitas dan inovasi dilakukan agar dapat meningkatkan produktivitas suatu organisasi [1].

Beragam pendapat dan pemahaman terhadap pengetahuan juga mengakibatkan beragam pendapat dan pemahaman terhadap KM. Oleh karenanya, belum terdapat satu definisi KM yang diakui secara umum sehingga pemahaman akan KM menjadi beragam, ambigu dan bersifat abstrak [2].

Sijing menjelaskan bahwa KM merupakan proses untuk mendapatkan dan menggunakan pengetahuan dan teknik pada suatu organisasi [3].

Jan Hidayat menjelaskan bahwa KM dapat dijelaskan sebagai langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif [1].

Awad dan Ghaziri menjelaskan bahwa KM dapat didefinisikan sebagai proses menangkap dan menggunakan berbagai keahlian yang dimiliki dalam bisnisnya, baik explicit knowledge maupun tacit knowledge. Proses-proses KM meliputi kreasi pengetahuan, pengumpulan pengetahuan (knowledge capture), pengorganisasian pengetahuan, perbaikan pengetahuan (knowledge refinement), penyebaran pengetahuan  dan pemelihaan pengetahuan [3].

Tiwana menjelaskan bahwa KM merupakan proses mengelola pengetahuan organisasi untuk menambah nilai bisnis dan mepertahankan daya saing melalui pembentukan, komunikasi, dan aplikasi pengetahuan [4].

Pada Konteks istilah yang paling sederhana, KM dapat didefinisikan sebagai pengelolaan pengetahuan. Dalam konteks pembahasan penelitian ini, pengertian KM dapat diperluas menjadi 'pengelolaan knowledge' yang dimiliki organisasi untuk menciptakan nilai bisnis dan menghasilkan 'competitive advantage'. KM memungkinkan penciptaan, penyampaian dan penggunaan segala macam knowledge untuk mencapai tujuan bisnis.

Saat ini, pengelolaan informasi berlebihan telah menjadi perhatian yang lebih serius. KMS diakui sebagai elemen kunci dalam pengelolaan pengetahuan. KMS merupakan sistem aplikasi yang digunakan dalam organisasi untuk mengelola pengetahuan eksplisit dan tacit sebagai platform dalam mengkomunikasikan informasi. Pemanfaatan KMS menguntungkan dalam meningkatkan efisiensi organisasi [5].

KMS adalah suatu sistem berbasis teknologi informasi (IT-Based system) yang dikembangkan untuk mendukung dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpangan/pengambilan kembali, pemindahan/penyebarluasan, dan penggunaan pengetahuan organisasi [6].

Sumber:

[1] . Hidajat, J., Crestofel, D. (2006), Knowledge Management dalam Konteks Organisasi Pembelajar, Bandung, SBM ITB.

[2] Maier, R., dan Hadrich, T. (2006), Knowledge Management Systems, Knowledge Management: Concepts, Methodologies, Tools, and Applications, New York, Information Science reference.

[3] Sijing, L. (2007), Analysis and Design of Knowledge Management System, Beijing, SDIC/CAAS.

[4] Tiwana. Amrid (2002), Knowledge Management Toolkit, The : Orchestrating IT, Strategy, and Knowledge Platforms, 2nd ed, Prentice Hall.

[5] FU Rui-xue, dkk. (2008). An Architecture of knowledge management system based on agent and ontology. The Journal of China Universities of Posts and Telecommunications. 15(4):126-130.

[6] Fakhrurroja, H. (2012). Desain Arsitektur Knowledge Management System Layanan Jasa Kalibrasi di UPT BPI LPI dengan Menggunakan Soft System Methodology. Jurnal Teknolgi Indonesia (JTI), 33(1).



Komentar

Postingan Populer