Backbone adalah lapisan inti (core layer) dalam sebuah jaringan
Backbone adalah lapisan inti (core layer) dan pusat dari sebuah jaringan. Layer ini menerima seluruh lalu lintas (traffic) dari berbagai perangkat yang berakhir pada pusat jaringan. Router-router besar umumnya terinterkoneksi pada backbone, begitupula jaringan utama global yang terhubung pada beberapa backbone utama mereka. Backbone terspesialisasi untuk pelayanan konektifitas jaringan global secara super cepat dan bandwidth yang super besar. Perangkat host tidak diperkenankan terkoneksi langsung ke backbone, hanya router-router berkecepatan tinggi dan multiport saja yang dapat terkoneksi ke backbone.
Untuk penanganan volume lalu-lintas yang tinggi dari jaringan, sebuah backbone yang dapat melakukan pengelolaan :
Ketika membuat desain backbone, kita harus memastikan tertanganinya kegagalan koneksi router ke backbone. Sebagai contoh, bila sebuah router gagal koneksi ke backbone maka backbone harus dapat menangani redundansi traffic pada routers dan link.
Penanganan redundansi harus dibangun pada backbone dengan dua cara yaitu:
Untuk penanganan volume lalu-lintas yang tinggi dari jaringan, sebuah backbone yang dapat melakukan pengelolaan :
- Kecepatan tinggi (High speed).
- Latensi yang rendah (Low latency).
- Ketersediaan yang tinggi (High availability).
- Reliabilitas yang tinggi (High reliability).
Redundansi
Penanganan redundansi harus dibangun pada backbone dengan dua cara yaitu:
- Menggunakan satu atau beberapa perangkat service provider yang redundansinya tinggi seperti router Cisco Carrier Router System (CRS-1) blade.
- Menggunakan beberapa router interkoneksi kelas perusahaan, seperti Cisco 7600 series atau Cisco 6500 series.
- Redundansi link ke setiap distribusi layer router.
- Redundansi link ke jaringan backbone.
- Redundansi power suplay.
- Redundansi sistem pendingin.
Fast Core
Ketika merancang desain konektifitas core layer, kita harus memastikan jaringan utama bekerja pada kecepatan utama untuk mendukung link backbone. Core router yang tersedia saat ini mendukung sampai kecepatan 10 gigabits per second (Gbps) sampai 40 Gbps.
Kecepatan backbone telah bertambah secara bertahap pada dekade terakhir. Namun, router terbaik saat ini belum tentu tetap terbaik dalam tiga atau lima tahun ke depan. Untuk core router 40 Gbps saja mungkin akan ketinggalan di tahun-tahun kedepan. Contohnya tahun 1990 backbone bandwidth umumnya 155 Mbps, tahun 200 bertambah menjadi 2,5 Gbps, dan saat ini 40 Gbps.
Untuk menghindari layanan yang memperlambat core router, ada beberapa hal yang harus dihindari seperti :
- Hindari routing antara virtual local-are networks (VLANs).
- Hindari akses control menggunakan access control lists.
- Hindari packet filtering.
- Hindari interkoneksi LANs.
- Hindari interkoneksi end devices pada core layer. Core layer hanya terspesialisasi untuk melayani koneksi kecepatan tinggi dan ketersediaan tinggi skala global. Tidak ada ruang untuk koneksi end devices.
- Hindari router protokol yang lambat seperti Routing Information Protocol (RIP) pada core routers.
- Hindari koneksi switch akses layer langsung pada core layer.
- OSPF (Open Shortest Path First).
- EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol).
- IS-IS (Intermediate System–to–Intermediate System).
Saya tertarik dengan judul dan tulisan anda, Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Pengembangan Komputer yang bisa anda kunjungi di Informasi Pengembangan Komputer
BalasHapusOk..terima kasih atas masukannya..tc
BalasHapusTerima kasih untuk artikelnya. Backbone ternyata berguna ya. Baca juga website sekolah koding jakarta saya.
BalasHapusOk trims..
BalasHapus